4 Fakta Tentang Seks di Dunia
Orang-orang di seluruh dunia pasti ada yang berhubungan seks, bahkan di tengah-tengah pandemi COVID-19 sekalipun, kami yakin bahwa aktivitas seks masih tetap dilakukan. Dan berdasarkan hal tersebut, sebuah perusahaan alat kontrasepsi asal Inggris ‘Durex’ melakukan penelitian mengenai hubungan seksual di seluruh dunia. Dari hasil penelitian tersebut terungkap terungkap banyak hal menarik tentang seberapa banyak orang di berbagai negara menikmati hubungan seks, ketika mereka cenderung melakukannya, dan kesetaraan gender (atau ketiadaan) dalam kenikmatan seksual. Dikutip dari Vox, ini lah empat fakta yang merangkum mengenai hubungan seksual di dunia berdasarkan survei dari Durex.
1. Melakukan Hubungan Seks di Meksiko dan Nigeria Ternyata Lebih Menyenangkan
Dalam survei Durex, tingkat kegairahan seksual di Meksiko dan Nigeria ternyata melebihi negara-negara lainnya. Walaupun sebenarnya, wawancara Nigeria dilakukan secara langsung, tidak online seperti survei lainnya. Itu mungkin menimbulkan beberapa bias dalam hasilnya.
Untuk Meksiko, Durex menemukan bahwa orang cenderung lebih bahagia dengan kehidupan seks mereka ketika mereka merasa dihargai oleh pasangan mereka selama melakukan hubungan seks. Dan orang-orang Meksiko merasa lebih dihormati daripada siapa pun di dunia.
2. Orang Jepang Ternyata Tak Bahagia dengan Kehidupan Seksnya
Dalam penelitian yang dilakukan di Jepang juga, hanya 10 persen dari mereka yang ternyata merasa bahagia dalam melakukan hubungan seks. Di mana tiga puluh empat persen orang Jepang melaporkan bahwa mereka melakukan hubungan seks setiap minggu. Negara terendah berikutnya, agak mengejutkan yaitu Amerika Serikat, melaporkan tingkat seks 53 persen per minggu. Tidak mengherankan bahwa orang Jepang jarang melakukan hubungan seks yang tidak memuaskan.
Selama bertahun-tahun, Jepang melaporkan beberapa jam kerja rata-rata terpanjang di dunia. Dalam dan dari dirinya sendiri, ini membuat kemungkinan melakukan hubungan seks lebih kecil akibat stres dan terlalu lelah dalam bekerja.
Situasi juga semakin memburuk karena norma budaya dan bisnis Jepang sangat tidak mendorong perempuan untuk menikah jika mereka ingin berhasil di tempat kerja, sehingga angka pernikahan menurun drastis.
3. Variasi Kesenjangan Orgasme Antara Jenis Kelamin
Sekitar 48 persen orang di seluruh dunia selalu atau hampir selalu mengalami orgasme, tidak mengherankan angka untuk pria (61 persen) adalah 28 poin lebih tinggi dari yang setara untuk wanita (33 persen). Dari penelitian ini, perbaikan dalam kedudukan perempuan atau feminisme di masyarakat, tidak selalu berarti peningkatan dalam kemitraan seksual. Artinya, orgasme pada wanita belum mendapat perhatian yang serius di negara-negara maju; lagi-lagi mereka hanya mementingkan orgasme pada kaum pria tanpa peduli apakah kaum wanita sudah mencapai orgasme atau belum. Anda tentu tidak ingin menjadi pria yang egois, bukan?
4. Orang-Orang di Asia Cenderung Cukup Berusia Tua Saat Kehilangan Keperawanan
Negara-negara Asia ternyata memiliki usia rata-rata kehilangan keperawanan yang jauh lebih tinggi daripada negara-negara lainnya. Sebuah studi lain yang diterbitkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan jurnal medis Lancet, mengkonfirmasikan bahwa negara-negara di Asia cenderung memiliki usia rata-rata kehilangan keperawanan yang lebih tinggi daripada rata-rata global. Aspek dari hal ini bisa dari berbagai macam hal, karena setiap bagian benua punya keberbedaan, seperti Asia Timur karena faktor ‘budaya’.