5 Tips Mencegah Hangover Setelah Minum Alkohol

5 tips mencegah hangover setelah minum alkohol

Beberapa orang mungkin akan mengalami hangover setelah minum alkohol. Hangover muncul ketika efek alkohol mulai hilang dan anda malah mengalami berbagai gejala seperti sakit kepala, kehausan, pusing, mual, dan kehilangan nafsu makan. Ada orang yang mengalami hangover parah sampai tidak bisa beraktivitas, ada juga yang masih bisa melanjutkan harinya seperti biasa. Nah, anda bisa mencegah hangover dari pesta semalam dengan beberapa tips dan trik berikut ini.

Cara Mencegah Hangover

Berikut adalah cara untuk mencegah hangover, atau setidaknya mengurangi gejala hangover semakin parah.

1. Kenali Batasan Mabuk Alkohol anda

Tingkat keparahan mabuk meningkat dengan jumlah alkohol yang dikonsumsi. Jadi, cara terbaik untuk mencegah hangover adalah minum alkohol secukupnya. Bila anda sudah merasa tidak nyaman, hentikan minum alkohol.

Selain itu, anda perlu mengetahui sampai batas mana anda mampu minum alkohol sebelum anda benar-benar mabuk. Pasalnya, jumlah alkohol yang dikonsumsi setiap orang sampai bisa mencapai hangover berbeda-beda.

Beberapa orang hanya minum sedikit sudah mabuk, tapi kebanyakan orang mungkin bisa minum banyak tanpa menunjukkan gejala apa pun. Sekitar 23 persen orang minum alkohol secara berlebihan, tapi ia tidak terlihat hangover.

2. Hindari Minuman Beralkohol Dengan Congeners

Berbagai jenis alkohol dapat menyebabkan gejala mabuk yang berbeda. Hal ini karena beberapa jenis minuman beralkohol memiliki konsentrasi congeners yang lebih tinggi, yaitu produk sampingan dari fermentasi pada beberapa alkohol.

Jumlah congeners paling tinggi ditemukan dalam anggur merah dan minuman beralkohol yang gelap seperti bourbon, brandy, wiski, dan tequila.

Sementara itu, minuman keras yang lebih jernih seperti rum, vodka, dan gin mengandung congeners lebih sedikit. Vodka hampir tidak mengandung congeners sama sekali. Maka, hangover karena minuman-minuman tersebut jarang terjadi atau tidak begitu parah.

Dalam sebuah penelitian, 33 persen dari orang yang minum bourbon melaporkan hangover yang parah dibandingkan dengan 3 persen dari orang yang minum vodka dalam jumlah yang sama.

Selain itu, menggabungkan berbagai minum alkohol yang mengandung congener berbeda dapat menyebabkan gejala hangover yang sangat parah.

3. Minum Banyak Air

Alkohol adalah diuretik, yang membuat anda kencing lebih banyak saat minum alkohol dibandingkan minum air putih dalam jumlah yang sama. Untuk alasan ini, alkohol bisa menyebabkan dehidrasi.

Meskipun dehidrasi bukanlah penyebab utama hangover, kekurangan cairan dapat menyebabkan gejala seperti rasa haus, sakit kepala, kelelahan, dan mulut kering.

Dehidrasi sangat mudah dihindari dengan cara minum air putih yang cukup. Aturan yang baik adalah minum segelas air (atau minuman non-alkohol lainnya) di antara minuman beralkohol, dan tenggak dulu setidaknya satu gelas besar air putih sebelum tidur.

4. Tidur yang Cukup

Alkohol dapat mengganggu tidur anda. Hal ini dapat merusak kualitas dan durasi tidur, sekaligus mengganggu jadwal tidur anda. Akibatnya, anda mungkin bangun dengan keadaan masih lemas dan merasa lebih gelisah. Inilah yang lantas membuat gejala hangover lain seperti sakit kepala dan mual jadi tambah parah.

Tidur yang cukup setelah minum minuman beralkohol dapat membantu tubuh anda pulih dari mabuk. Triknya adalah dengan menjaga suhu ruangan tetap sejuk dan matikan semua alat elektronik (termasuk HP) minimal satu jam sebelum tidur.

5. Pilih bir, Hindari Minuman Keras

Minuman berkarbonasi dapat mempercepat penyerapan alkohol dalam tubuh. Semakin cepat tubuh menyerap alkohol, semakin sedikit pula kadar alkohol yang dilepaskan ke darah dan otak sehingga bikin mabuk. Nah, bir biasanya lebih berkarbonasi daripada minuman keras seperti wine atau wiski. Oleh karena itu, bila anda ingin minum-minum atau pesta semalaman, pilih bir yang lebih aman daripada minuman keras.

Karbonasi terjadi secara alami dalam bir karena hasil fermentasi menghasilkan karbon dioksida bersama dengan alkohol. Sedangkan minuman keras seperti wine, wiski, rum, dan vodka diproses dengan distilasi (penyulingan) sehingga kadar karbon dioksidanya tidak banyak atau bahkan tidak berkarbonasi sama sekali.