Amankah Memperbesar Penis Dengan Cara Operasi?
Melakukan tindakan atau operasi pembesaran ukuran penis, mungkin Anda salah satunya? Ya, di satu sisi ada yang melihat membesarkan ukuran penis merupakan sebuah tantangan, sehingga perlu untuk melakukan prosedur pembesaran, baik itu melalui operasi ataupun pijat tradisional. Pertanyaannya adalah, apakah ada proses pembesaran penis yang efektif? Selain itu, apakah penis berukuran besar benar-benar penting bagi pria?
Dilansir dari Medical Daily, Hewitt Anderson, salah satu pakar kesehatan reproduksi dari Sekolah Kedokteran Harvard, mengatakan bahwa tindak bedah operasi adalah satu-satunya cara memperbesar penis yang sudah teruji secara klinis, ini tentu kabar gembira bagi Anda yang ingin membesarkan ukuran penis! Namun, tetap saja hal itu masih memiliki risiko kesehatan yang tidak bisa dianggap sepele bagi kesehatan reproduksi pria, apalagi jika berbicara tentang peran bahan kimia di dalamnya. “Diperlukan prosedur yang cukup panjang untuk menilai kelayakan pasien pria dalam memperbesar ukuran penisnya, di mana risiko kesehatan sangat mungkin mengikuti,” jelas Anderson. Ini karena, ukuran penis umumnya mengikuti proporsi tubuh pria, sehingga belum tentu benar bahwa ukuran (penis) besar sebagai ‘kewajiban’ isu reproduksi," lanjutnya menjelaskan. Ini artinya, jika Anda bertubuh kecil mungil, maka tidak usah berharap bahwa ukuran penis Anda akan mencapai ukuran di atas rata-rata seperti yang umumnya dimiliki pria asal Afrika maupun Timur Tengah.
Dan, Menurut Anderson, dibandingkan melalui teknik pijat yang banyak ditemukan di kawasan Asia dan Amerika Selatan memperbesar ukuran penis melalui operasi setidaknya lebih dapat dipertanggung jawabkan secara medis. “Pasien juga bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan pakar-pakar terkait sehingga didapatkan prosedur yang tepat,” tukas Anderson.
Bahaya pil
Sementara itu, masih menurut Anderson, tidak disarankan menggunakan produk-produk pembesaran penis yang dijual bebas di pasaran, seperti pil biru misalnya.pasalnya, produk-produk yang memberi janji dapat memperbesar penis ini, justru berisiko yang menyebabkan gangguan kesehatan yang tidak bisa disepelekan. Hal ini terjadi karena tidak jelasnya hasil penelitian yang menjadi dasar produksi produk-produk pembesar penis tersebut. “Salah-salah, Anda malah berpotensi terkena impotensi dini akibat menggunakan produk pembesar penis secara mandiri,” tegas Anderson.
Sebagai informasi, panjang penis yang normal adalah berkisar pada ukuran 7,6 - 10,2 cm (saat lemas) dan 12,7 - 17,8 cm (saat ereksi). Penis dianggap kecil (abnormal) jika panjangnya kurang dari 7,6 cm saat mengalami ereksi, atau lazim dikenal dengan istilah mikropenis..Jika ukuran penis pria masih di luar ukuran mikropenis, maka tidak perlu ada yang dikhawatirkan. “Selama fungsi sesksualitasnya tetap dalam kondisi prima, maka tidak ada alasan untuk memperbesarnya,” demikian Anderson mengakhiri penjelasannya.