Berburu Purel di Tangerang
Bagi sebagian besar penikmat hiburan malam, kawasan Tangerang Selatan ternyata telah menjadi destinasi alternatif yang menarik. Bahkan ragam jenis hiburannya pun disebut tidak kalah dengan yang ada di Ibu Kota. Seperti karaoke kelas atas yang terletak di sebuah hotel berinisial VN, dengan tampilan layaknya hotel biasa, gedung di kawasan BSD, Serpong, ini menyajikan fasilitas penginapan, spa, hingga ruang karaoke.
“Tempat ini termasuk paling bagus di Tangerang, walaupun belum se-high class klub malam di Jakarta, tetapi, ada mirip-miripnya-lah,” kata Randy, seorang pengunjung karaoke yang juga penikmat dunia malam di seantero Jabodetabek.
Ketika memasuki basement Hotel VN, tempat parkir mobil langsung terhubung dengan lift. Untuk memasuki lift, ada petugas keamanan berseragam serba hitam yang akan menanyakan mau menuju lantai berapa. Akses ke lift hanya dapat ditempuh dengan kartu yang dimiliki petugas keamanan sehingga tamu tidak bisa leluasa naik dan turun lantai hotel tersebut.
Sesampainya di lantai dua, nampak bar dan sejumlah pelayan yang siap menyambut. Untuk menuju tempat karaoke, harus naik satu lantai lagi. Pemandangan berbeda langsung tersaji di muka lantai tiga. Tepat di depan tangga dan lift, berjejer sofa hitam yang diduduki oleh belasan perempuan pemandu karaoke atau dikenal sebagai purel. Rata-rata perempuan tersebut mengenakan gaun sambil membawa tas kecil.
Setiap tamu yang baru saja datang dan akan menuju tempat karaoke atau room, akan diperhatikan oleh mereka. Sesampainya di room, suasana tak ubahnya seperti ruang karaoke pada umumnya. Bedanya, di sana tamu akan ditawari menu yang di dalamnya terdapat berbagai pilihan jenis minuman keras, di antaranya bir, wine, whisky, dan vodka.
Setelah pelayan yang membawa menu keluar, akan datang seorang perempuan paruh baya mengenakan blazer berwarna gelap. Dialah yang disebut sebagai mami. Ia akan menawarkan pemandu karaoke kepada para tamu. “Di sini sistemnya voucher. Kalau yang biasa satu voucher, dua voucher ladies-nya pakai kimono saja, tiga voucher sudah all in,” tutur mami tersebut.
Harga satu voucher pun bervariasi, ada yang Rp 650.000, Rp 700.000, hingga Rp 900.000. Harga voucher tiap pemandu dibedakan berdasarkan grade, yaitu grade perempuan tertinggi dengan voucher termahal. Menurut Randy, jika bersenang-senang di VN, harus siap keluar uang dalam jumlah besar. Penggemar hiburan malam sejak lima tahun lalu ini mengaku bisa mengeluarkan kocek sampai Rp 40 juta bersama tujuh temannya untuk bernyanyi semalaman di sana. “Kalau dana tidak cukup, mendingan jangan ke sini. Kalau all out, bisa sampai ke ranjang,” aku Randy.
Tempat karaoke lain yang tidak kalah ramai adalah MT di kawasan BSD dan DA yang ada di Gading Serpog serta Alam Sutera. MT termasuk tempat hiburan malam untuk kelas menengah, sedangkan DA masuk kategori kelas menengah ke bawah.
Penikmat hiburan malam lainnya, Robby, menyebut MT sebagai tempat karaoke yang tak sekadar menyediakan fasilitas untuk bernyanyi dan purel, tetapi juga ada jenis minuman favorit. Minuman tersebut dikenal dengan nama BS (Blue Saphire) yang kemudian berubah menjadi SW (Snow White). “Saya enggak tahu itu apa, tetapi habis minum itu, efeknya kayak habis pakai ekstasi,” ujar Robby yang beberapa kali mencoba minuman itu. Dari pengalamannya, minuman tersebut mendorong dirinya untuk berdansa sembari diiringi musik bergenre EDM.
Perbedaan tempat karaoke kelas menengah dengan yang menengah ke bawah ini tidak terlalu terlihat. Hanya ada perbedaan signifikan pada harga, fasilitas, dan penampilan pemandu karaoke atau purel yang ditawarkan. Meski begitu, baik di MT maupun DA, tamu bisa sampai menuju ranjang alias berhubungan seks dengan pemandu karaoke. Bahkan, banyak yang melakukan hal tersebut di dalam ruang karaoke maupun di toilet room karaoke di sana. Ini wajar mengingat Kondisi room karaoke, baik di VN, MT, hingga DA hampir seluruhnya tertutup. Jam operasional tempat tersebut rata-rata mulai dari pukul 16.00 sampai 04.00 dini hari.