Karena Corona Hiburan Malam di Jakarta Mati Suri

Kehidupan dan hibura malam di Ibu Kota Jakarta mati atau tutup karena Corona atau COVID-19

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta Cucu Ahmad Kurnia menyatakan, sudah hampir semua tempat hiburan malam di Jakarta tutup sementara untuk pencegahan dan penyebaran virus corona atau COVID-19. “Sekitar 95 persen (sudah tutup) kalau pun ada yang belum, karena mereka belum terinfo saja. Dan kita masih mengawasi tiap hari,” kata Cucu. Ya, Cucu menuturkan, sekitar 1.400 tempat hiburan telah melaksanakan imbauan tutup sementara dan pihaknya akan bertindak tegas bila masih ada sejumlah pengelola tempat hiburan malam yang masih beroperasi.

Sebelumnya, Dinas Pariwisata Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerbitkan surat edaran terkait penutupan sejumlah tempat wisata dan hiburan malam. Penutupan tersebut sebagai tindak lanjut upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Surat edaran itu bernomor 155/SE/2020 tentang penutupan sementara kegiatan operasional industri pariwisata dalam upaya kewaspadaan terhadap penularan infeksi Corona virus desease (Covid-19).

Tempat yang Ditutup Sementara

Adapun usaha pusat hiburan yang ditutup sementara adalah:

  1. Klub malam
  2. Diskotek
  3. Pub
  4. Karaoke keluarga
  5. Karaoke eksekutif
  6. Bar
  7. Griya pijat
  8. SPA
  9. Bioskop
  10. Tempat bowling
  11. Tempat bola sodok/biliar
  12. Mandi uap
  13. Seluncur
  14. Arena ketangkasan manual/elektronik

Klub Malam di Seoul Tengah Waspada

Sementara di Korea Selatan, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan (KCDC) mengatakan setidaknya 15 orang telah mengkonfirmasi kasus-kasus virus yang terkait dengan kegiatan klub malam di Itaewon, Seoul, sebuah tempat hiburan malam yang populer bagi orang Korea dan warga asing di kota itu.

KCDC mengatakan bahwa 14 dari kontak pasien, termasuk tiga warga negara asing dan satu perwira Angkatan Darat, sejauh ini dinyatakan positif Covid-19. Semua pasien berusia antara 19 dan 37, menurut Yonhap. Pasien berusia 29 tahun, yang dianggap otoritas kesehatan sebagai pasien pertama dalam infeksi klaster baru ini, mengunjungi lima klub dan bar di Itaewon dari Jumat malam hingga dini hari Sabtu pekan lalu.

Dua belas dari 13 kasus baru adalah mereka yang telah mengunjungi klub Itaewon, dengan jumlah yang dikhawatirkan akan meningkat, mengingat setidaknya 1.510 orang diperkirakan telah mengunjungi lima tempat hiburan malam, termasuk King Club, Trunk Club dan Club Queen. “Sangat mungkin bahwa ada lebih banyak kasus di jalan,” kata Wakil Menteri Kesehatan Kim Ganglip selama briefing.

Korea Selatan telah melaporkan hanya beberapa kasus dalam beberapa hari terakhir, sebagian besar dari mereka datang dari luar negeri. Infeksi klub malam, meskipun masih terbatas, diperkirakan akan meningkat dan datang pada saat negara tersebut telah mengurangi beberapa pembatasan jarak sosial.

“Tempat-tempat ini memiliki semua kondisi berbahaya yang paling kami khawatirkan,” kata direktur KCDC Jeong Eun-kyeong pada hari Jumat, merujuk pada masalah kerumunan dan ventilasi. “Kami pikir perlu untuk memperkuat manajemen untuk fasilitas seperti itu dan kami mendesak Anda untuk tidak mengunjungi fasilitas tersebut sebanyak mungkin.”

Pejabat kota Seoul mengatakan mereka memiliki daftar sekitar 1.500 orang yang telah mengunjungi klub, dan lebih banyak kasus telah dikonfirmasi di kota-kota lain di mana pasien tinggal atau bepergian. Pihak berwenang telah meminta siapa pun yang mengunjungi klub selama akhir pekan untuk mengisolasi diri selama 14 hari dan diuji.