Kisah Mantan Bintang Film Porno yang Viral, Mia Khalifa
Mia Khalifa, 26, bukan sekadar bintang film porno, pasalnya mantan aktris porno asal Lebanon itu bukan sekali dua kali menerima ancaman pembunuhan karena beradegan film porno dengan mengenakan jilbab. Lantas, apa yang menyebabkan Mia memutuskan terjun ke industri film dewasa? Seperti yang dikutip dari Daily Mail, Mia mengaku bahwa ia berjuang dengan berat badan dan harga diri yang rendah sebelum dia bergabung dengan industri pornografi tersebut.
Meski Mia hanya bekerja di industri porno selama tiga bulan pada tahun 2015, penggemar film porno masih mengenalnya sebagai salah satu bintang film dewasa yang paling dicari di internet. Ini karena dia terkenal karena melakukan tindakan seks sambil mengenakan jilbab, sebuah adegan yang melambungkan namanya dan menyebabkan ancaman kematian dari ISIS. Mia mengaku video yang viral di seluruh dunia itu telah menghancurkan hidupnya dan membuat keluarganya tidak mengakui dirinya.
Sebelum menjadi salah satu wajah paling terkenal dalam film porno, Mia Khalifa tak ubahnya seperti gadis Amerika berusia 20-an lainnya. Warga asli Lebanon ini beremigrasi ke AS dengan keluarganya saat masih kanak-kanak, dan memutuskan berkuliah di University of Texas dengan mempelajari sejarah. Kisah Mia di industri film porno bermula ketika seorang pria yang ia temui di jalan, menawarinya audisi untuk membintang film dewasa. Tawaran tersebut tak pelak membuat Mia terkejut, pasalnya ia selalu merasa rendah diri sejak usia dini, dan sebagian ketertarikannya pada pornografi berasal dari keinginannya untuk terlihat menarik di mata pria. “Saya berjuang sepanjang masa kecil saya dengan masalah berat badan. Saya tidak pernah merasa menarik atau layak diperhatikan oleh pria, ‘kenangnya. “Tiba-tiba, tahun pertamaku kuliah, aku mulai kehilangan semua bobot berat badan.”
Mia kehilangan berat badan sekitar 20 kilogram pon tetapi merasa kurang puas dengan ukuran payudaranya. Dan sejak ia memutuskan memperbesar ukuran payudara melalui bedah plastik, ia pun mulai mendapatkan perhatian banyak pria termasuk para pencari bakat di industri film porno. Dan Mia takut, jika ia menolak tawaran tersebut maka ia tidak akan diperhatikan lagi.
Mia tengah berada di Miami ketika seorang pria mendekatinya untuk bergabung dengan industri film dewasa, tetapi pria tersebut tidak menjelaskan dengan gamblang akan tujuannya. Awalnya Mia mengira bahwa ia ditawari menjadi model telanjang, namun ternyata ia telah masuk ke dalam perangkap. Mia menekankan bahwa produser tidak dapat memaksa bintang film untuk melakukan tindakan seks yang tidak ingin mereka lakukan, tetapi Mia yang terlanjur takut dan terkejut dengan kenyataan yang ia hadapi, mengaku bahwa ia tidak bisa menolak instruksi dari produser dan sutradara. Dia bahkan tidak begitu ingat bagaimana rasanya memfilmkan aksi seks perdananya karena adrenalinnya sangat tinggi pada saat itu. “Aku sendiri bahkan kaget,” katanya tentang keputusan yang tidak hanya mengubah hidupnya tetapi juga menghancurkan hubungannya dengan keluarganya.
“Mereka menolak saya ketika mereka tahu bahwa saya terlibat dalam industri pornografi. Saya merasa benar-benar terasing bukan hanya oleh dunia, tetapi juga oleh keluarga saya dan orang-orang di sekitar saya,” sesalnya yang mengaku bahwa sekarang situasinya telah membaik seiring dengan berjalannya waktu.
Ketika ditanya apakah Mia memiliki keraguan tentang pembuatan film porno dengan menggunakan jilbab, Mia mengatakan bahwa dia telah menyatakan kepada produser bahwa adegan tersebut akan membuat nyawanya terancam, mereka hanya tertawa. Meskipun pada akhirnya itu adalah pilihannya untuk memfilmkannya, dia mengakui bahwa dia merasa terlalu gugup untuk mengatakan kepada mereka bahwa dia tidak mau melakukannya, terutama setelah reaksi yang dia dapatkan ketika dia menyuarakan keprihatinannya.
“Ketika ada empat produser pria kulit putih di ruangan itu dan kau mengatakan sesuatu seperti itu kepada mereka, dan mereka semua hanya tertawa, itu membuatku hancur saat itu,” kenangnya. “Itu membuatmu tidak mau berbicara dan mengatakan apa-apa lagi.” Mia mengatakan video itu, yang membuatnya menjadi bintang terkenal telah membuat hidupnya hancur, dan dia bahkan tidak pernah berniat menjadi bintang porno yang sangat populer.
“Saya pikir waktu itu tidak apa-apa bagi saya untuk membuat film porno, karena saya pikir tidak ada yang akan mengetahuinya,” dalihnya. ‘Ada jutaan gadis yang memfilmkan diri mereka melakukan hubungan seks dan melakukan hal-hal seperti itu, dan tidak ada yang tahu nama mereka. Tidak ada yang tahu siapa mereka. Tidak ada yang mengenalinya. Aku ingin melakukannya film porno sebagai rahasia kecilku yang kotor, tetapi itu ternyata telah menghancurkan hidupku,” sesalnya.
Ya, Mia hanya bekerja di industri porno selama tiga bulan, tetapi dia masih salah satu wajah paling terkenal dalam hiburan dewasa khususnya pornografi. Dan Mia mengaku bahwa dia bertanggung jawab 100% atas apa yang terjadi padanya, meskipun keputusan yang dia buat itu termasuk hal yang mengerikan. Kini Mia telah beralih dari bintang porno ke influencer media sosial dengan memiliki lebih dari 16,7 juta pengikut Instagram
Beberapa bulan setelah video perdananya dengan jilbab tersebut, Mia mengundurkan diri dari film porno. Dan meskipun ia berhasil mengumpulkan jutaan dolar AS untuk BangBros, perusahaan film tempat ia menandatangani kontrak, dan situs film dewasa Pornhub, ia hanya menerima total 12 ribu dolar AS untuk 12 video yang dibintanginya selama kariernya yang singkat.
“Orang-orang berpikir aku mendapat jutaan dolar AS dari industri pornografi, itu sama sekali tidak benar. Dan, yang juga memprihatikan adalah aku kesulitan menemukan pekerjaan normal setelah berhenti membintangi film porno, tuturnya. Sangat sulit baginya untuk berkencan, lantaran susah menemukan seorang pria yang menyukainya karena pribadinya bukan karena ia mantan bintang film dewasa.
Mia bertunangan dengan Robert Sandberg awal tahun 2019, tetapi dia mengatakan masih merasa panik keluar di depan umum. “Tatapan orang-orang seakan-akan mereka sedang menelanjangiku, dan itu membuatku sangat malu,” akunya. “Itu membuat saya merasa seperti kehilangan privasi.