Matinya Dunia Malam di Las Vegas

matinya dunia malam di Las Vegas

Welcome to Fabulous Las Vegas, demikian slogan dari kota paling ramai dan terkenal di dunia sekaligus pusat hiburan malam paling mewah di Amerika.

Setiap hari, ribuan turis datang ke Las Vegas untuk berpesta, menikmati hiburan malam, makan romantis, minum di bar, bermain poker atau hanya sekedar jalan-jalan dan selfie. Ya, Las Vegas menawarkan hiburan 24 jam selama 7 hari non-stop. Namun, pandemi COVID-19 telah mengubah segalanya.

Kasino, hotel, tempat pertunjukan dan hiburan malam (yang biasanya menghasilkan 60 miliar dolar) hampir kosong atau ditutup. Dikutip dari laman Dailymail.co.uk, sebuah pusat hiburan khusus dewasa, The Strip, yang dikunjungi 49.5 juta orang (menurut data tahun 2019), kini tutup.

Replika Patung Liberty setinggi 150 kaki dipasangi masker bertulisakan “Vegas Safely”. Tidak ada orang bernyanyi, berteriak, atau selfie di sepanjang jalan. Bahkan gemerlap lampu neon kedip warna-warni, yang biasanya selalu menyala di setiap tempat hiburan dan pertokoan kini terlihat redup.

Air mancur terkenal di luar Hotel Bellagio yang biasanya jadi pusat perhatian turis, kini tidak terlihat lagi orang di sekitarnya. Deru pesawat yang membawa turis mendarat di Bandara Internasional McCarran telah berhenti. Langit tampak kosong, berwarna pucat akibat asap yang tertiup angin dari kebakaran hutan di California.

Poster-poster iklan pertunjukan superstar dunia termasuk Robbie Williams, Lady Gaga dan Diana Rose, semua dibatalkan. Biliar siang hari dan klub malam, semua tutup. Termasuk sebuah pusat hiburan bernama Little Darling yang menampilkan pertunjukan penari dewasa tanpa busana. Mereka saat ini tutup dengan menulis pesan di papan, “sorry, we’re clothed” atau “maaf, kami berpakaian”.

Seorang turis asal Los Angeles bernama Ben Jacob (23) mengatakan, “Rasanya seperti berada di film zombie. Vegas adalah pusat keramaian dan tempat orang bersenang-senang. Sekarang jadi sepi dan semua orang pakai masker.”

Tidak ada yang tahu berapa lama kondisi ini akan berlangsung, dan kapan akan pulih. Biro Bisnis Las Vegas memperkirakan 40 persen restoran mungkin bangkrut permanen. Beberapa kasino bahkan mungkin tidak akan dibuka kembali. Pelayan koktail pakai rok mini, yang pernah jadi merk dagang Vegas, tidak lagi diizinkan melayani penjudi di meja taruhan.

Harga menginap di hotel saat musim puncak yang harganya mencapai ratusan dolar, kini anjlok sekitar 40-an dolar semalam, bahkan kurang. Ini juga terjadi di resor bintang lima mewah, The Wynn.

Semua tempat, mulai dari kasino, hotel hingga bar semua memasang bilik dengan sabun antibakteri. Setiap tempat ditempeli stiker untuk mengingatkan orang agar menjaga jarak, pakai masker, dan mencuci tangan.

Seorang pesulap ternama, Xavier Mortimer yang pertunjukannya bisa ditonton langsung di kasino Bally’s, kini tempat itu pun kini lebih banyak tampil secara online.

Las Vegas adalah 99 persen kota industri hiburan. Orang pergi ke sini untuk bersenang-senang, mulai dari menonton pertunjukan, makan malam, berbelanja, menikmati hiburan malam, bermain poker, dan masih banyak lagi. Hingga saat ini tidak ada yang tahu kapan para turis diizinkan kembali ke Vegas.