Menyimak Penghasilan Para Ladies Companion di Kota Malang
Kota Malang ternyata tidak lepas dari hingar bingar kehidupan malam mulai dari kafe untuk sekadar nongkrong, hingga pub, klub malam, dan karaoke untuk melepas penat. Dan itu semua tidak akan lengkap tanpa kehadiran para wanita malam di bisnis hiburan malam, salah satunya adalah peranan para ladies companion (LC) alias gadis yang menemani para tamu. Di tempat-tempat karaoke, LC ini menjadi pemandu lagu, sedangkan di pub atau klub malam,para LC yang rata-rata berparas bak dewi dengan bodi aduhai itu menemani para tamu yang membutuhkan teman berbincang atau sekadar bergoyang walau tak mungkin aktivitas menemani itu juga bisa berlanjung hingga di luar tempat hiburan malam di mana mereka beraktivitas.
Para LC di karaoke laiknya akan duduk-duduk di sofa yang berada di antara ruang karaoke, namun mereka tidak berusaha berinteraksi dengan pengunjung, hanya sekadar menyapa sambil lalu. Tapi jika Anda ingin mengajak mereka bergabung, baru salah satu pegawai akan menghubungkan Anda dengan marketing karaoke di mana mereka akan langsung menawarkan pada Anda para LC yang tersedia. Sekitar tujuh LC pun dipanggil untuk masuk ke ruangan dan mereka akan memperkenalkan diri mereka satu per satu.
Menurut cerita para LC, tarif yang dikenakan untuk setiap LC per dua jam Rp 450 ribu. Sembari bernyanyi, menikmati minuman dan kudapan. Dan dari setiap tamu, mereka rata-rata mendapatkan penghasilan sekitar 200 ribu rupiah. Mereka menerima gaji setiap dua minggu sekali, di mana mereka akan menerima 8-9 juta rupiah jika keadaan ramai, dan sekitar 5 juta rupiah jika sedang sepi. “Itu di luar tips atau kalau ada yang mengajak keluar ya," ujar Rosa yang mengaku sudah lima tahun menjalani profesi sebagai LC di Kota Malang. Diakui Rosa, penghasilan tersebut cukup untuk perawatan, make up hingga pakaian.
Hal senada disampaikan oleh Angel, yang mengatakan bahwa harga booking mereka untuk menemani berdendang masuk dalam tagihan di bill atau nota yang diberikan pada pengunjung. “Di sini sistemnya juga menyediakan bonus. Misalnya bila kami bisa mengajak pengunjung untuk membuka botol (minuman keras) ada bonusnya, begitu pula dengan menambah jam karaoke,” terang gadis asal Bandung itu.
Di beberapa tempat karaoke lainnya yang masih berada di Kota Malang, Sistem booking LC di lokasi tersebut berbeda dengan lokasi pertama. Hanya saja, nilai pendapatan mereka hampir sama. “Di sini saingannya ketat soalnya ada 35 LC, dan dalam sebulan rata-rata kami mendapatkan 12 juta rupiah selain tips,” jelas Diva salah satu LC.
Jika dirata-rata pendapatan per dua minggu 7 juta rupiah, maka dalam sebulan para LC bisa menghasilkan 14 juta rupiah atau 168 juta rupiah dalam per tahun. Di mana penghasilan itu cukup sejajar jika disandingkan dengan gaji karyawan madya di kota seperti Kota Jakarta misalnya.