Prostitusi di Bandar Lampung Semakin Muda Semakin Mahal
Ada banyak cara yang dilakukan para wanita malam untuk menawarkan layanan seks mereka, tak lagi berdiri di pinggir jalan sembari menggoda para pria yang lewat, kini mereka bisa menggunakan aplikasi kencan online yang sedang marak digunakan. Tapi, para penjaja seks ini tak hanya bisa ditemukan di aplikasi kencan online, seperti di Kota Bandar Lampung misalnya, yang memiliki lebih dari enam lokasi tempat prostitusi, itupun belum ditambah tempat-tempat karaoke yang juga menyediakan wanita-wanita penghiburnya seperti purel atau pemandu lagu.
Dan belakangan usia para pelaku prostitusi ini semakin muda saja, karena ada yang masih duduk di bangku sekolah. Dan tentu saja tak ketinggalan para mahasiwa yang turut meramaikan ranah prostitusi di Kota Bandar Lampung, dan sering disebut sebagai ayam kampus.
Tasya, seorang purel di salah satu klub malam di Bandar Lampung, mengaku memilki “koleksi” teman yang siap digunakan untuk cinta satu malam. Namun, dirinya menolak disebut sebagai mucikari ia menyaku hanyalah membantu seorang yang datang dan butuh untuk dicarikan pelanggan. Wanita berkulit putih ini juga menyatakan bahwa dirinya juga memiliki kawan yang masih duduk di bangku SMA yang siap untuk diajak kencan. Hanya saja tarifnya lumayan mahal.
”Anaknya masih terbilang lugu, da harga untuk sekali kencan satu juta rupiah; kalau sampai menginap makan harganya menajdi menjadi 2 juta rupiah," aku Tasya. Harga tersebut menurutnya sudah harga mati. Bisa jadi, karena pekerja seks yang masih duduk di bangku sekolah tergolong langka.
Bisnis prostitusi di Kota Metro
Terpisah, di salah satu kota pendidikan di provinsi ini, yakni di Kota Metro, bisnis protitusi di kota ini pun ternyata semakin tumbuh subur dengan terlihatnya tempat protitusi yang berada di pinggir jalan menuju pusat kota disalah satu eks tempat makan terkenal di kota ini.
Menurut Chandra, pria penikmat dunia malam sekaligus wanita malam, ada banyak gadis remaja yang bisa diajak bercinta. Di mana biasanya mereka berkumpul di tempat hiburan mlama seperti biliard, dengan harga sekitar 400 hingga 500 ribu rupiah. Dan, jika sedang “beruntung”, tak jarang ada anak SMP yang siap untuk diajak berkencan.
”Rata-rata kuliah, SMA, SMP, soalnya kecil-kecil juga kok badannya. Kalau mau menginap Rp800 ribu – 1 juta, nego sama mami mereka, di mana mereka paling hanya mendapatkan Rp600 ribu dari hasil kencan, sisanya diserahkan ke mami. Jadi kalau mau banyak pilihan, langsung ke mami,” terang Chandra.
Chandra juga mengaku bahwa ia kerap mendapatkan tawaran untuk mencarikan wanita-wanita yang bisa diajak kencan. ”Saya sering bawa, kalau ada yang nawar silakan pakai,” katanya. Bahkan, ia mengaku pada tahun lalu, ia bersama temanya pernah memberikan pesanan kepada pejabat dan oknum penegak hukum. ”Ada anggota DPRD di salah satu kabupaten tidak jauh dari Kota Metro, bahkan wanita tersebut dijadikan istri simpanan anggota DPRD tersebut,” kata Chandra yang saat ini mengaku sudah tidak memiliki kontak wanita tersebut.
Meskipun demikian, ia menjamin, bahwa wanita yang ditawarkanya bersih dan tidak seperti PSK yang berada di pinggir jalan, ataupun tempat prostitusi terbuka. ”Nggak sembarang orang bisa akses, dan banyak yang nggak tahu kalau cewek yang saya bawa ini bisa dipake. Bahkan, ada yang mengenakan jilbab berukuran besar dan saya jamin bersih,” ujarnya. Ia pun menyatakan bahwa wanita yang ditawarkan kepada lelaki yang mencari kepuasan tersebut kebanyakan berasal dari kalangan keluarga yang mapan. ”Rata-rata orang punya semua, jadi rajin merawat diri. Yah, dia ini kan kebanyakan karena kecewa sama pacarnya. Jadi, sekalian cari uang dengan keadaan seperti ini,” pungkas Chandra.