Waspada Hiburan Malam Pusat Penyebaran COVID-19
Dunia malam di Jakarta kembali menggeliat dengan wacana dibukanya beberapa pusat hiburan malam seperti bar dan klub malam di Jakarta. Akan tetapi Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Korea Selatan Umar Hadi mengatakan bahwa lokasi paling rawan penyebaran penyakit COVID-19 (virus corona) adalah tempat hiburan malam.
Menurut dia, ada banyak orang terpapar virus menular itu setelah mengunjungi tempat hiburan malam di Korea Selatan. “Tempat yang paling rawan terjadi kluster baru itu dari pengalaman di Korea Selatan sejak 6 Mei, yang pertama itu adalah tempat hiburan malam. Terutama tempat hiburan malam itu rawan sekali. Jadi ada satu kluster di Seoul memang itu dari satu tempat hiburan malam,” kata Umar dalam diskusi bertajuk New Normal Lintas Negara.
Umar menjelaskan Korea Selatan telah melakukan relaksasi atau penerapan new normal pada 6 Mei 2020. Langkah itu diambil setelah angka kasus penyakit menular itu menurun. Meski demikian, kata dia, rencana menjalani new normal itu menghadapi jalan terjal. Korea Selatan kini tengah menjalani gelombang kedua penyebaran Covid-19. “Sejak relaksasi 6 Mei itu, kemudian ternyata muncul kluster-kluster penyebaran baru,” kata Umar.
Selain tempat hiburan malam, kata Umar, rumah ibadah, yang juga menjadi salah satu kluster baru penyebaran kasus Covid-19. Dia menerangkan, sejumlah gereja di sekitar Seoul itu sekarang juga menjadi tempat penyebaran baru.
Oleh karena itu, kata Umar, Korea Selatan akhirnya memutuskan untuk mengetatkan kembali protokol kesehatan Covid-19 pada 29 Mei 2020. “Jadi kembali seperti tempat-tempat ibadah disarankan tidak melakukan kegiatan, tempat museum-museum ditutup lagi, jadi memang ada risikonya dari relaksasi social distancing itu,” tandas dia.
Pandemi COVID-19 (Virus corona) masih terus berlangsung di dunia. Kasus-kasus baru masih terus dilaporkan setiap harinya. Melansir data dari Worldometers, jumlah kasus virus corona di dunia adalah sebanyak 7.724.555 (7,7 juta) kasus. Dari jumlah tersebut, terjadi 427.674 kasus kematian dan 3.916.389 (3,9 juta) pasien telah dinyatakan sembuh. Adapun jumlah kasus aktif adalah sebanyak 3.380.492 (3,38 juta) kasus dengan 3.326.662 (3,33 juta) dengan kondisi ringan dan 53.830 dengan kondisi serius.
Sementara itu, jumlah kasus terbanyak hingga kini masih dicatatkan oleh Amerika Serikat dengan lebih dari 2 juta kasus, disusul Brazil, Rusia, India, dan Inggris. Perkembangan terkait kondisi dan penanganan virus corona pun masih terus terjadi di berbagai negara di dunia.